Mengidentifikasi Analisa Bahaya (Metode HACCP)
Dalam
setiap makanan yang kita konsumsi, pada umumnya dapat menimbulkan bahaya bagi
kesehatan kita apabila terjadi kondisi tertentu. Misalnya nasi dari beras putih
itu bagus bagi manusia sehat tetapi dapat menjadi bahaya bagi orang yang
menderita diabetes, buah durian apabila dikonsumsi sewajarnya dapat
menyehatkan, tetapi dapat menjadi bahaya apabila mengonsumsinya sekaligus dalam
skala besar, ikan dan buah-buahan segar dapat menjadi bahaya apabila ditaburi
borak dan formalin.
Adapun
tahap-tahap dalam analisa bahaya ialah sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi
potensi-potensi bahaya secara fisik (Biologi/Kimia/Fisika)
2. Lakukan
identifikasi bahaya di setiap tahap pengolahan, cara bahaya timbul,
pengendalian dan berkembangnya.
3. Menilai
tingkat keparahan (severity)
4. Menentukan
peluang kejadiannya (probability)
5. Menetapkan
resiko dan signifikansi bahayanya
6. Menentukan
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mengendalikan bahaya yang signifikan.
Dalam mengidentifikasi bahaya fisik, maka dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni, biologi, kimia dan fisika. Cara menggolongkan jenis bahaya tersebut dapat melalui table di bawah ini :
download aplikasi tutorial HACCP, di mana di dalam aplikasi tersedia materi lengkap tentang HACCP, anda juga bisa menghubungi kami terkait materi HACCP, silahkan klik link download aplikasi
Dalam mengidentifikasi bahaya fisik, maka dapat digolongkan dalam 3 jenis yakni, biologi, kimia dan fisika. Cara menggolongkan jenis bahaya tersebut dapat melalui table di bawah ini :
Pertanyaan Kunci
|
Ya/Tidak
|
Bahaya
| |
1
|
Apakah bahan baku mengandung Hazards?
1. Biologi?
2. Kimia?
3. Fisika?
| ||
2
|
Faktor intrinsik apakah pada produk akhir yang menyebabkan kuman berkembang atau menghasilkan toksin (racun)?
| ||
3
|
Kondisi pengolahan
1. Apakah masuknya Hazard mungkin terjadi saat pengolahan?
2. Apakah kuman patogen bisa dikendalikan?
3. Apakah kontaminasi pada batas yang tidak diterima bisa terjadi?
| ||
4
|
Kemasan apakah yang memungkinkan kuman patogen berkembang?
|
Tahap I : Kumpulkan informasi referensi tentang karakteristik setiap bahan baku dengan potensi bahaya (Biologi/kimia/Fisik) : baik yang terkontaminasi selama proses dan terbawa secara alami
Tahap II : Bagaimana bahaya berkembang, dikendalikan dan dihilangkan setiap tahap
Tahap III : Bagaimana kondisi lingkungan proses, peralatan dan pekerja untuk mengendalikan bahaya
Tahap IV : Nilailah skala keparahan (Severity) yang muncul sebelum, selama dan setelah proses produksi berlangsung. Sebagaimana tertera pada tabel di bawah ini .
Kategori Resiko
|
Bentuk Resiko
|
Contoh
|
High Priority
|
Signifikan, berpotensi menyebabkan resiko pada kelompok konsumen sensitif terhadap allergen tertentu atau sejumlah konsumen dengan tingkat keparahan tinggi karena hazard tertentu
|
Salad campur (buah, sayur, daging), ayam/ikan bakar, telur setengah matang.
|
Medium Priority
|
Berpotensi pada konsumen dengan kekebalan tertentu, dimana distribusi pangan dapat dikendalikan atau sebagai pangan siap olah sebelum disajikan, atau berakibat pada gangguan kesehatan jangka menengah/panjang
|
Masakan rebusan matang, sup, rendang, tumis, panggang
|
Low Priority
|
Hanya berpotensi pada sekelompok kecil konsumen dengan akibat yang tidak terlalu membahayakan
|
Penyiapan acar, minuman, buah potong.
|
download aplikasi tutorial HACCP, di mana di dalam aplikasi tersedia materi lengkap tentang HACCP, anda juga bisa menghubungi kami terkait materi HACCP, silahkan klik link download aplikasi
Post a Comment for "Mengidentifikasi Analisa Bahaya (Metode HACCP)"