Menghitung Waktu Kerja
PENGUKURAN WAKTU KERJA DENGAN METODE WAKTU
WORK SAMPLING
v Konsep dasar Probabilitas dan Sampling Kerja
v Prosedur Sampling Kerja dan Pengambilan Data
Misal Hasil Pengukuran dengan metode Sampling tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
KEGIATAN
TALLY
TOTAL
KERJA
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
48
MENGANGGUR
IIIIIIIIIIIIIIIII
17
Dari Hasil pengamatan yang berjumlah 65 kali pengamatan, terlihat bahwa aktifitas kerja sebayak 48 kali, sedangkan waktu menganggur sebesar 17. kali.
v Validasi Data Pengukuran
Keterangan :
Sp = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dan dinyatakan dalam desimal
p = Prosentase terjadinya kejadian yang diamati dan juga dinyatakan dalam keadaan desimal
N = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk sampling kerja
k = Harga Indeks yang besarnya tergantung dari tingkat kepercayaan yang diambil
Untuk tingkat kepercayaan 68 % harga k adalah 1
Untuk tingkat kepercayaan 95 % harga k adalah 2
Untuk tingkat kepercayaan 99 % harga k adalah 3
v Perhitungan Prosentase Idle Delay
26.16 % x 7 jam = 1,83 jam.
v Perhitungan Waktu Standard
v Studi Kasus Work Sampling
Berdasarkan data yang telah diolah tersebut, maka :
* Hitunglah waktu normal dan waktu standard untuk menyelesaikan permasalahan pada kasus di atas.
* Berapakah jumlah pengamatan yang harus dilaksanakan pada pengukuran kerja di atas agar diperoleh level of confidence sebesar 95% dan degree of accuracy sebesar 4%
Penyelesaian
1)
kemudian inputkan data yang ada
untuk waktu standardnya
2) Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan degree of accuracy sebesar 4 % dan level of confidence sebesar 95% dapat diselesaikan dengan formulasi berikut :
N’ = 3620 kali pengamatan, jadi pengamatan seharusnya dilaksanakan sebanyak 3620 kali pengamatan.
WORK SAMPLING
v Konsep dasar Probabilitas dan Sampling Kerja
Maksud dari konsep dasar Probabilitas adalah bahwa metode ini menggunakan salah satu hukum Statistik, yaitu probabilitas,probailitas sendiri dalam ilmu Statistik adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang tingkah laku berdasarkan faktor untung-untungan.. Sedangkan faktor untung-untungan biasanya dihubungkan dengan pengertian tentang kemungkinan atau peluang. (probabilty).
Metode ini kemudian diaplikasikan pada Pengukuran kerja pertama kali oleh L.H.C. Tippet. Selanjutnya metode ini terkenal dengan nama Metode Sampling Kerja. Karena metode ini berdasarkan Hukum Statistik tentang probabilitas (the Law of Probability). Maka dalam pengukuran kerja dilakukan secara sampel, tidak secara populasi, Hal ini dimungkinkan sifat atau kelakuan dari sample yang diambil sudah bisa mewakili populasi tersebut.
Metode ini bertujuan untuk mengetahui sebarapa besar aktifitas Idle/bekerja dari seorang operator, bisa juga untuk menentukan waktu standard dari operator,
v Prosedur Sampling Kerja dan Pengambilan Data
Prosedur pengukuran kerja dengan metode Sampling Kerja cukup mudah, yaitu dengan mengambil data dengan selang waktu secara acak dari kegiatan operator /mesin yang ada, kemudian mencatat apakah operator/mesin dalm keadaan kerja atau menganggur(idle).
Tanda bagi kegiatan yang menganggur(idle) dan yang bekerja adalah dengan menggunakan ”tally”. Jika operator yang diukur dalam keadaan bekerja maka tally diberikan diberikan dalam aktifitas kerja tersebut, namun bila menganggur maka tanda tally diberikan untuk aktifitas yang menganggur tersebut. Sehingga Prosentase waktu Idle dan bekerja seorang operator dapat diketahui.
Misal Hasil Pengukuran dengan metode Sampling tersebut dapat dilihat dalam tabel di bawah ini:
KEGIATAN
TALLY
TOTAL
KERJA
IIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIIII
48
MENGANGGUR
IIIIIIIIIIIIIIIII
17
Dari Hasil pengamatan yang berjumlah 65 kali pengamatan, terlihat bahwa aktifitas kerja sebayak 48 kali, sedangkan waktu menganggur sebesar 17. kali.
v Validasi Data Pengukuran
Hasil Data penetapan waktu standar/baku yang ada adalah tergantung dari pengamatan yang dilakukan, jadi kesalahan dalam metode ini tetap ada, apalagi metode ini berdasarkan metode probabilitas yang terkenal dengan metode untung-untungan.
Jadi untuk meminimalisir kesalahn yang ada dapat diatasi dengan memengaruhi pengamatan pada 2 faktor, yaitu tingkat ketelitian (degree of accuracy) dan tingkat kerpercayaan (level of convidence), adapun rumusnya sebagai berikut :
Keterangan :
Sp = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dan dinyatakan dalam desimal
p = Prosentase terjadinya kejadian yang diamati dan juga dinyatakan dalam keadaan desimal
N = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk sampling kerja
k = Harga Indeks yang besarnya tergantung dari tingkat kepercayaan yang diambil
Untuk tingkat kepercayaan 68 % harga k adalah 1
Untuk tingkat kepercayaan 95 % harga k adalah 2
Untuk tingkat kepercayaan 99 % harga k adalah 3
v Perhitungan Prosentase Idle Delay
Saya mencontohkan perhitungan ini denggan mengambil hasil pengamatan dari data diatas, dimana di dapat data aktifitas kerja sebanyak 48 kali dan waktu idle sebesar 17 kali. Untuk mencari prosentasenya adalah sebagai berikut : sehingga diketahui prosentase kerja operator tersebut adalah sebesar 73,84 % sedangkan sisanya sebesar 26,16 % adalah waktu idle/menganggur.
Misalnya operator bekerja sejak pukul 07.00 – 16.00 WIB dengan jumlah waktu istirahat sebesar 1 jam, jadi total waktu kerja sebesar 7 jam. Untuk mengetahui seberapa besar waktu operator menunggu tinggal dihtung
26.16 % x 7 jam = 1,83 jam.
v Perhitungan Waktu Standard
Perhitungan Waktu Standard pada pengukuran metode smpling kerja adalah sama dengan metode Stopwatch time study, yang juga memperhitungkan waktu longgar (allowance) dan performance rating(aktifitas pekerja) dari pekerja, adapun rumus untuk mendapatkan waktu standard dari pengukuran ini sebagai berikut :
v Studi Kasus Work Sampling
Studi kasus untuk metode ini bisa digambarkan dengan suatu kasus pada P.T. Khilafah sebagai berikut
Dari suatu aktifitas pengukuran kerja pada prosses perakitan produk P.T. Khilafah yang dilaksanakan selama 7 minggu ( 7 jam sehari/42 jam per minggu) diperoleh hasil sebagai berikut:
vJumlah akhir yang diperoleh dari hasil kegiatan pengukuran sebanyak 7000 unit
vJumlah pengamatan yang dilakukan selama 7 minggu ialah sebanyak 1500 kali pengamatan ( rata-rata 27 kali sehari), dimana aktifitas yang banyak diiminati adalah aktifitas perakitan (kegiatan produktif) = 1115 kali sedangkan aktifitas yang tidak produktif seperti idle, delay, personal need dan lain-lain adalah sebesar 385 kali
vPerformans kerja operator selama pengukuran adalah sebesar 10% berada di bawah normal rata-rata operator yang ada, sedangkan waktu longgar (allowance time) diperkirakan sebesar 15%.
Berdasarkan data yang telah diolah tersebut, maka :
* Hitunglah waktu normal dan waktu standard untuk menyelesaikan permasalahan pada kasus di atas.
* Berapakah jumlah pengamatan yang harus dilaksanakan pada pengukuran kerja di atas agar diperoleh level of confidence sebesar 95% dan degree of accuracy sebesar 4%
Penyelesaian
1)
kemudian inputkan data yang ada
untuk waktu standardnya
2) Jumlah pengamatan yang seharusnya dilakukan degree of accuracy sebesar 4 % dan level of confidence sebesar 95% dapat diselesaikan dengan formulasi berikut :
N’ = 3620 kali pengamatan, jadi pengamatan seharusnya dilaksanakan sebanyak 3620 kali pengamatan.
koq hilang boy,, perhitungannya???
ReplyDelete