---gtag google anaylitc terbaru ----end code Contoh HACCP dan Pengertiannya - go.khoiri.com
Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Contoh HACCP dan Pengertiannya


HACCP merupakan kepanjangan dari (Hazard Analysis and Critical Control Point), Pengertian HACCP adalah sebuah metode analisa bahaya atas sebuah kegiatan produksi dan penentuan titik pengendalian kritis. Dimana metode HACCP dapat digunakan pada berbagai macam aspek dan bidang.
Di Indonesia, Metode HACCP pada umumnya digunakan pada industri makanan dan minuman, Perusahaan-perusahaan yang menerapkan metode ini berharap agar dapat meminimalkan dan mencegah bahaya yang timbul dari sebuah kegiatan produksi. Sehingga mutu dan kualitas produk yang dihasilkan dapat memuaskan pelanggan.
Adapun contoh studi kasusnya sebagai berikut : PT. Rosalia Pertama memproduksi minyak goreng dari bahan baku kelapa sawit, Salah satu titik kritis proses pembuatan minyak goreng ini ialah pada saat pemanasan minyak dan saat pengemasan minyak di dalam kemasan. Hazard (bahaya) yang mungkin ditimbulkan pada proses ini ialah jatuhnya rambut, cincin, keringat pekerja pada saat pengemasan minyak goreng, Hazard lainnya yang mungkin timbul ialah suhu pada saat pemanasan minyak mentah tidak sesuai dengan prosedur sehingga menyebabkan minyak goreng yang dihasilkan tidak layak sehingga kualitas minyak turun dan mudah kadaluarsa.
Metode HACCP dapat diterapkan oleh siapapun dan kapanpun, tidak harus perusahaan besar yang harus menerapkan metode HACCP, IKM (Industri Kecil Menengah) skala rumah tangga juga dapat menerapkan metode HACCP demi kebaikan dan kelangsungan usahanya. Walaupun secara legal nya agar dapat diakui oleh pihak lain perlu menggunakan sertifikasi dari LSPro yang mempunyai badan hukum.
Metode HACCP harus dimulai dengan membuat Infrastuktur yang handal, CPPOB (Cara Pengolahan Pangan yang Baik), dan pengendalian sanitasi yang sesuai standar. Adapun 7 prinsip HACCP ialah sebagai berikut 
  1. Melaksanakan Analisa Bahaya
  2. Menetapkan CCP (Critical Control Point)    
  3. Menetapkan batas Kritis.
  4. Mengembangkan sistem monitoring untuk mengendalikan CCP
  5. Menetapkan tindakan koreksi ketika batas kritis terlampau
  6. Menetapkan prosedur verifikasi untuk memastikan bahwa HACCP berjalan efektif
  7. Mengembangkan dokumentasi dan rekaman

Untuk pemahaman selanjutnya tentang HACCP dapat dilihat pada materi selanjutnya.atau anda ingin mendownload aplikasi tentang HACCP sudah tersedia di youtube dan facebook.

Post a Comment for "Contoh HACCP dan Pengertiannya"

close