PRINSIP 5 Menetapkan Tindakan Koreksi
Definisi
dari tindakan koreksi ialah setiap tindakan yang diambil ketika monitoring pada
CCP mengindikasikan lepas kendali (terjadi deviasi/penyimpangan).
Tindakan-tindakan tersebut tertera di bawah ini :
1. Tindakan
spesifik harus dikembangkan dalam untuk setiap CCP dalam sistem HACCP apabila
terjadi deviasi.
2. Tindakan
koreksi harus memastikan CCP terkendali.
3. Tindakan
yang diambil harus mencakup disposisi yang tepat terhadap produk yang terkena
4.
Deviasi/penyimpangan dan prosedur
disposisi produk harus didokumentasikan dalam pemeliharaan rekaman HACCP.
Adapun
prosedur tindakan koreksi tersebut harus mencakup :
1. Apa
yang harus dilakukan dengan bahan baku atau semi produk yang berpotensi tidak
aman
2. Penyesuaian
dengan apa yang dilaksanakan agar proses dapat terkendali kembali.
3. Menentukan
siapa yang bertanggungjawab terhadap kedua aktifitas tersebut.
Dalam
mengendalikan produk yang mengalami deviasi atau kegagalan mencapai batas
kritis, maka perlu dilakukan segera tindakan, tindakan tersebut yakni memberi
tanda dan mengisolasi semua produk yang mengalami deviasi.kemudian melakukan
evaluasi dari batch apakah produk diproses, dilepas atau dibuang.
Adapun
prosedur deviasi sebagai berikut :
1. Investigasi
untuk mengetahui penyebab deviasi
2. Tetapkan
tindakan-tindakan yang diperlukan untuk mencegah terjadinya deviasi kembali.
3. Re-evaluasi
kemungkinan aspek rencana HACCP atau yang terkait dengan analisa bahaya.
4. Verifikasi
tindakan koreksi yang efektif
Catatan
deviasi/penyimpangan diperlukan sebagai data pembelajaran di masa yang akan
datang, adapun yang termasuk dalam catatan deviasi yakni,
1. Produk
bermasalah.
-
Kode produk, tanggal produksi/dilepas,
alasan untuk penahanan, jumlah produk yang terkena dampak, evaluasi detail,
serta tandatangan staff yang bertanggungjawab.
2. Tindakan
koreksi
-
Penyebab adanya deviasi(penyimpangan),
tindakan yang diambil, follow up atas deviasi yang ada.
Post a Comment for "PRINSIP 5 Menetapkan Tindakan Koreksi"